Tuesday, 29 May 2018

Kumpulan Kata Kata Bob Sadino Dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018

Kata Kata Bob Sadino - Bob Sadino, pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, pada Senin lalu. Dikabarkan, Bob Sadino meninggal dunia lantaran penyakit komplikasi, salah satunya yaitu gagal ginjal.

Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, begitulah pepatah mengatakan. Dalam hal ini, Bob Sadino akan dikenang sebagai orang baik yang selalu memotivasi orang lain lewat kata-kata bijaknya untuk sukses juga dalam hidup ibarat dirinya.

Semasa hidupnya, Bob Sadino kerapkali mengisi seminar untuk para pengusaha, baik yang telah cukup usang ataupun gres merintis. Dalam acara-acara tersebut Bob Sadino sering mengeluarkan kata-kata bijaknya unuk menjadi sukses. Selain di seminar, kata-kata bijak tersebut juga sering diucapkannya dalam momen lain.

Kata-kata bijak ini menjadi pedoman bagi mereka yang bergerak di bidang bisnis. Meskipun memang, beberapa kata-kata bijak Bob Sadino terkesan terlalu menyederhanakan masalah.

Misalnya, dalam salah satu kesempatan Bob Sadino pernah berkata "jika ingin bahagia, jangan jadi karyawan." Tentu, kalimat tersebut terkesan terlalu menyederhanakan masalah. Bahagia atau tidaknya seseorang tidak selalu bergantung pada pekerjaan apa yang sedang dilakukannya.

Selain itu, dalam kesempatan lain, Bob Sadino juga pernah berkata, "Kalau ingin kaya, bisnis sayuran." Tentu hal ini juga tidak selalu benar. Tetapi gotong royong tidak terlalu aneh, alasannya semasa hidupnya Bob Sadino memang pernah berbisnis sayuran.

Meskipun terkesan terlalu menyederhanakan masalah, bukan berarti kata-kata bijak Bob Sadino dalam hal bisnis tidak benar. Bahkan, seringkali apa yang diucapkannya memang hal yang masuk akal.

 pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sa  Kumpulan Kata Kata Bob Sadino dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018

 Kumpulan Kata Kata Bob Sadino

Terlalu Banyak Ide – Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya.
Miskin keberanian untuk memulai – Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
Telalu Pandai Menganalisis – Sebagian besar orang “pintar” sangat pandai menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi hingga break event point. Orang “bodoh” tidak arif menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
Ingin Cepat Sukses – Orang “Pintar” merasa bisa melaksanakan banyak sekali hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkan hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa beliau harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
Tidak Berani Mimpi Besar – Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa dicapai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting beliau bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang mustahil dicapai berdasarkan orang lain.
Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi – Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, beliau pun bisa berbisnis.
Berpikir Negatif Sebelum Memulai – Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif perihal sebuah bisnis, lantaran isu yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif lantaran harus segera berbisnis.
Maunya Dikerjakan Sendiri – Orang “Pintar” berpikir “aku niscaya bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan – Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
Tidak Fokus – Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melaksanakan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
Tidak Peduli Konsumen – Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah OKE berkat kepintarannya sehingga mengabaikan bunyi konsumen. Orang “bodoh” ? Dia tahu konsumen seringkali lebih pandai darinya.
Abaikan Kualitas – Orang “bodoh” kadang kala saja mengabaikan kualitas lantaran memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas itu keliru. Sedangkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, lantaran sok tahu, makanya tidak mendapatkan kritik perihal kualitasnya.
Tidak Tuntas – Orang “Pintar” dengan gampang beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain lantaran punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus merampungkan satu bisnisnya saja.
Tidak Tahu Pioritas – Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan tetapkan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh”? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas.
Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas – Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Di lain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas
Mencampuradukan Keuangan – Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku kurang arif dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
Mudah Menyerah – Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga eksklusif beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
Melupakan Keluarga – Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada ketika gres memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga.
Berperilaku Buruk – Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, lantaran sudah bisa bangkit diatas kakinya sendiri.
Ilmu Tidak Terbatas – Ilmu memang awut-awutan dimana-mana diseluruh muka bumi ini, jauh lebih banyak dibanding yang ada dalam gedung sekolah atau kampus. Bahkan seekor ayam pun bisa memperlihatkan ilmu [dan inspirasi] yang sangat berharga
Memperkerjakan Bukan Melamar Pekerjaan – Orang kurang arif sulit menerima pekerjaan sehingga beliau terpaksa buka perjuangan sendiri. Dalam perjalanan bisnisnya semoga semakin sukses beliau harus merekrut orang pintar. Alhasil orang kurang arif tadi jadi bosnya orang-orang pintar.
Secepatnya beraksi, tanpa perlu sertifikasi – Orang pandai berguru keras untuk mendapatkan ijazah dan secepat mungkin melamar pekerjaan. Orang kurang arif berjuang keras secepatnya mendapatkan uang, semoga bisa membayar pelamar kerja.
Jangan Pikirkan, Tapi Lakukan – Anda berpikir seribu mil, wah niscaya terasa jauh. Sedangkan saya tidak pernah berpikir lantaran hanya melaksanakan selangkah saja. Ngapain pakai mikir kan hanya selangkah.
Kunci Sukses – Ketika ditanya, apa kunci sukses Anda semoga orang-orang bisa berguru dari Anda.
Orang-orang tanya kunci sukses? Memangnya sukses hanya sebuah kunci? Sesederhana itu?
Saya tidak bisa menceritakan apa-apa lantaran saya tidak mau mereka menjadi saya. Mereka tidak tahu kepahitan yang harus saya telan. Kalo saya beri hikmah ke mereka, masa saya bilang “telanlah kepahitan itu !”
Saya tidak mau lantaran saya tidak mau merendahkan mereka. Ketika Anda menggandakan jejak saya, Anda tak lebih dari mesin fotokopi. Saya tidak mau Anda jadi fotokopi saya. Jadilah diri sendiri.
Hina sekali Anda jadi fotokopinya Bob Sadino. Kalau ada orang yang bertanya pada saya, saya bilang “Ya jalankan saja. Alami saja pengalaman yang Anda alami. Saya tidak mau beliau mengalami pengalaman yang saya alami lantaran bukannya mustahil pengalaman saya selama ini hanya pengalaman pahit.
Masa saya hanya membagi pengalaman pahit?
Bagi saya, apapun bisa jadi peluang. Orang ibarat saya melihat peluang tidak ada batasnya.
Batasnya langit, tidak ada batasnya. Tergantung Anda, semua jadi peluang. Kaprikornus mungkin bisa sejuta peluang atau semilyar peluang.
Batasnya langit, itulah peluang bagi saya.
Realisasikan ide secara maksimal
Sebenarnya, setiap orang itu mempunyai potensi dan impiannya masing-masing. Hanya saha yang menjadi hambatan yaitu impian-impiannya itu tidak pernah dicoba untuk direalisasikan. Ada pepatah bijak mengatakan, “Ide-ide kecil yang terealisasi lebih baik dari ide-ide besar tapi belum diungkapkan.”
Harus berani memulai
Sebagian orang mungkin merasa bahwa bisnis itu yaitu dunia yang bebas, tidak menentu pendapatannya sehingga takut untuk terjun ke dalamnya. Ini yang menjadi penghambat seseorang untuk bisa memulai bisnisnya.
Jangan terlalu banyak analisis
Sebagian orang mungkin merasa bahwa jikalau mencoba berbisnis mereka tidak akan menerima pendapatan yang niscaya ibarat orang-oang kantoran atau takut rugi jikalau bisnisnya gagal. Justru inilah yang menghambat, kuncinya yaitu JUST DO IT! Urusan hasil tergantung dari kerja keras dan perjuangan kita.
Jangan ingin serba instan

Fenomena masyarakat kita yang mempunyai antusiasme besar terhadap program ibarat Indonesia Idol atau reality show yang berbau pencarian talenta memperlihatkan bahwa masih banyaknya orang-orang yang ingin mencapai kesuksesan secara instan. Padahal sesuatu yang didapatkan dengan gampang akan menghilang dengan cara yang gampang juga dan tentu ini tidak akan membentuk huruf insan yang tangguh.
Bermimpi besar
Kita lihat dari film Sang Pemimpi bahwa kekuatan mimpi itu bisa menjadi pembakar semangat kita untuk meraih cita-cita. Ketiga sahabat itu mempunyai mimpi besar untuk bisa melanjutkan studi hingga ke luar negeri dan akhirnya tercapai. Bill Gates, diawal karirnya pernah bermimpi bahwa setiap rumah akan mempunyai komputer dan sekarang terbukti
Jangan terpaku pada pendidikan

Tidak jarang fenomena masyarakat kita yang bisa menjadi sukses tanpa melihat latar belakang penddikannya. Lihat saja Sujiwo tejo, dengan latar belakang pendidikan matematika sekarang ia malah menjadi seniman. Tidak selamanya latar belakang pendidikan memilih karir kita ke depan, terkecuali untuk karir di bidang pendidikan.
Berpikir Positif
Thomas Alfa Edison melaksanakan 999 kali percobaan tetapi masih gagal. Beliau berkata, “Akuberhasil menemukan 999 cara yang gagal dalam pembuatan lampu.” Ini memperlihatkan kekuatan berpikir postif akan memudahkan langkah kita.
Bekerja sama
Manusia yaitu makhluk sosial sehingga tidak bisa bekerja sendirian. Manusia saling membutuhkan, bohong besar jikalau ada orang yang meng-klaim dirinya sukses atas usahanya sendiri, niscaya di dalam kesuksesannya terdapat orang-orang yang membantu dia, baik secara eksklusif maupun tidak langsung.
Tahu perihal kewirausahaan
Kita ingin “berperang” tetapi tidak mengetahui siapa musuh kita, itu merupakan kesalahan besar. Jika kita ingin memasarkan produk kita, tentu kita harus tahu pasar. Jangan hingga sesudah terjun ke lapangan kita mengalami kelabakan lantaran tidak hapal medan.
Fokus
Mungkin lantaran sifat ingin terburu-buru ingin kaya, kita mengambil spesialisasi bisnis terlalu banyak sehingga hasilnya pun tidak maksimal lantaran tidak bisa dijalani secara fokus. Akibatnya konsentrasi terpecah, masih mending jikalau usahanya sukses, tetapi bagaimana jikalau keduanya gagal?
Peduli konsumen
Pembeli yaitu raja. Bob sadino ini yaitu orang yang selalu memerhatikan konsumennya. Caci maki dari seorang pembantu rumah tangga ia jadikan masukan bagi administrasi pemasarannya. Ia menyebabkan keluahan konsumen sebagai masukan dan langkah perbaikan ke depannya.
Utamakan kualitas
Beliau sangat memerhatikan kualitas barang yang akan dijual. Beliau tidak ingin mengecewakan konsumen dengan barang yang rusak atau cacat.
Kerjakan semua dengan tuntas
Tidak bekerja setengah-setengah, apabila telah memulai suatu perjuangan maka kerjakanlah dengan serius. Jangan hingga berhenti di tengah jalan lantaran akan menyia-nyiakan harta, tenaga, waktu yang telah kita kerahkan untuk memulai bisnis.
Pandai menempatkan prioritas
Urutan kerja diurut berdasarkan prioritas sehingga tidak ada pekerjaan menumpuk di akhir-akhir.
Kerja keras dan kerja cerdas
Banyak orang yang merasa telah bekerja keras namun tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Misal saja mahasiswa tingkat final yang mengejar kelulusan di bulan Juli ini, walaupun ia tergolong mahasiswa yang mempunyai IPK di atas arata-rata, bagaimana jikalau ia lupa memperhitungkan jumlah SKS nya? Mungkin saja ia tidak jadi lulus Juli lantaran kurang 1 SKS saja. Ia lupa bekerja cerdas, lupa strategi.
Tidak mencampuradukkan uang pribadi dan perusahaan
Hal ini bisa memacu tindakan korupsi, walaupun dalam jumlah yang kecil. Uang perusahaan bisa saja tercampur dengan uang pribadi lantaran terdapat keteledoran dalam hal pencatatan keuangan. Sebaiknya rekeningnya dipisah, untuk memudahkan pengaturan keuangan juga.
Jangan menyerah
Kegagalan yaitu bumbu kehidupan, kegagalan menciptakan kita bisa menjadi insan tangguh.
Selalu melibatkan Yang Mahakuasa dalam setiap aktivitas
Dengan mengingat Yang Mahakuasa hati menjadi tenang. Dalam segala acara kita akan bernilai ibadah.
Berperilaku baik
Inilah mata uang yang berlaku dimana saja. Dengan sikap yang baik, masyarakat akan menaruh kepercayaan kepada kita sehingga orang-orang akan percaya akan dapat dipercaya kita. Kita pun bisa dengan gampang masuk dalam lingkungan masyarakat.
Harus Mempunyai Kemauan
Kemauan harus dilandasi dengan tekad yang bulat, dan harus berani dalam mengambil peluang yang ada.

Bob Sadino

“Saya sudah menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain”
“Banyak orang bilang saya gila, hingga akhirnya mereka sanggup melihat kesuksesan saya lantaran hasil kegilaan saya”
“Orang pandai kebanyakan ide dan akhirnnya tidak ada satu pun yang jadi kenyataan. Orang goblok cuma punya satu ide dan itu jadi kenyataan”
“Orang goblok sulit sanggup kerja akhirnya buka perjuangan sendiri. Saat bisnisnya berkembang, orang goblok mempekerjakan orang pintar”
“Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu”
“Orang pandai mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya nggak pernah mikir lantaran cuma melangkah saja. Ngapain mikir, kan cuma selangkah”
“Orang ‘Pintar’ sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah baiklah berkat kepintarannya sehingga mengabaikan bunyi konsumen. Orang ‘bodoh’? Dia tahu konsumen seringkali lebih pandai darinya”
“Orang goblok itu nggak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang pandai kebanyakan mikir, balasannya tidak pernah melangkah”
“Saya bisnis cari rugi, sehingga jikalau rugi saya tetap semangat dan jikalau untung maka bertambahlah syukur saya””Sekolah terbaik yaitu sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memperlihatkan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif”
“Orang pandai maunya cepat berhasil, padahal semua orang tahu itu impossible! Orang goblok cuma punya satu harapan, yaitu hari ini bisa makan”
“Orang pandai berguru keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok itu berjuang keras untuk sukses bisa bisa bayar pelamar kerja”.
“Orang ‘pintar’ dengan gampang beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain lantaran punya banyak kemampuan dan peluang. Orang ‘bodoh’ mau tidak mau harus merampungkan satu bisnisnya saja”
“Sebagian besar orang ‘pintar’ sangat pandai menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi hingga break event point. Orang ‘bodoh’ tidak arif menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha”
“Bisnis itu hanya modal dengkul. Bahkan jikalau Anda tidak punya dengkul, pinjam dengkul orang lain”
“Orang ‘pintar’ biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satu pun
yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang ‘bodoh’ mungkin hanya punya satu ide dan satu itu lah yang menjadi pilihan usahanya”
“Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada ketika gres memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga”
“Banyak orang ‘bodoh’ yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Di lain sisi, kebanyakan orang ‘pintar’ malas untuk berkerja keras dan sok cerdas”

“Kebanyakan orang merasa sukses itu yaitu hasil jerih payah diri sendiri, tanpa campur tangan Tuhan. Mengingat Tuhan yaitu sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal”

“Keberhasilan itu yaitu sebuah titik kecil yang berada di puncak segunung kegagalan. Maka kalau mau sukses, carilah kegagalan sebanyak-banyaknya”

“Cukup satu langkah awal. Ada watu saya singkirkan. Melangkah lagi. Bertemu duri saya sibakkan. Melangkah lagi. Terhadang lubang saya lompati. Melangkah lagi. Berjumpa api saya mundur. Melangkah lagi. Berjalan terus dan mengatasi masalah”

“Orang ‘pintar’ merasa bisa melaksanakan banyak sekali hal dengan kepintarannya, termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang ‘bodoh’ merasa beliau harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil”

Kata Kata Bob Sadino Tentang Menjadi “Bodoh”

Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
Sebagian besar orang “pintar” sangat pandai menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi hingga break event point. Orang “bodoh” tidak arif menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
Orang “Pintar” merasa bisa melaksanakan banyak sekali hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa beliau harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting beliau bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang mustahil dicapai berdasarkan orang lain.
Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, beliau pun bisa berbisnis.
Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif perihal sebuah bisnis, lantaran isu yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif lantaran harus segera berbisnis.
Orang “Pintar” berpikir “aku niscaya bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melaksanakan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan bunyi konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pandai darinya.
Orang “bodoh” kadang kala saja mengabaikan kualitas lantaran memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, lantaran sok tahu.
Orang “Pintar” dengan gampang beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain lantaran punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus merampungkan satu bisnisnya saja.
Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan tetapkan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,
Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku kurang arif dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga eksklusif beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

Tentang Motivasi Sukses Dan Pembelajaran

Kebanyakan orang merasa sukses itu yaitu hasil jerih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN yaitu sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada ketika gres memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, lantaran sudah bisa bangkit diatas kakinya sendiri.
Banyak orang bilang saya gila, hingga akhirnya mereka sanggup melihat kesuksesan saya lantaran hasil kegilaan saya.
Saya bisnis cari rugi, sehingga jikalau rugi saya tetap semangat dan jikalau untung maka bertambahlah syukur saya!
Sekolah terbaik yaitu sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memperlihatkan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif.
Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu.
Saya sudah menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain.  

Tentang Entrepreneurship

Orang pandai mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya gak pernah mikir lantaran cuma melangkah saja. Ngapain mikir kan cuma selangkah.
Orang goblok itu gak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang pandai kebanyakan mikir, balasannya tidak pernah melangkah.
Orang pandai berguru keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok berjuang keras untuk sukses biar bisa bayar para pelamar kerja.

 Gambar Kata Kata Bob Sadino

 pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sa  Kumpulan Kata Kata Bob Sadino dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018
 pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sa  Kumpulan Kata Kata Bob Sadino dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018
 pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sa  Kumpulan Kata Kata Bob Sadino dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018
 pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sa  Kumpulan Kata Kata Bob Sadino dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018
 pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sa  Kumpulan Kata Kata Bob Sadino dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018
 pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sa  Kumpulan Kata Kata Bob Sadino dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018
 pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sa  Kumpulan Kata Kata Bob Sadino dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018

 pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sa  Kumpulan Kata Kata Bob Sadino dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018
 pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sa  Kumpulan Kata Kata Bob Sadino dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018
 pengusaha nyentrik yang selalu bercelana pendek di atas lutut meninggal dunia di Rumah Sa  Kumpulan Kata Kata Bob Sadino dan Gambar Kata Kata Bob Sadino Lengkap Penuh Makna Terbaru 2018

Demikianlah sedikit Pembahasan Mengenai kata kata bob sadino yang sungguh penuh makna dan insfirasi buat sahabat semua..semoga kata kata diatas bermanfaat untuk sahabat jadikan rujukan atau motivasi... 
Baca Juga :
 Kata Kata BijakKata Kata

No comments:

Post a Comment