Wednesday, 30 May 2018

Kumpulan Kata Kata Iwan Fals Dan Gambar Kata Kata Iwan Fals Penuh Makna Terbaru 2018

Kumpulan Kata Kata Iwan Fals Penuh Makna - Iwan Fals bukan hanya bisa membuat lagu kritik, tapi ia juga pakar dalam lagu bertema cinta. Namanya juga insan yang diberi kelebihan menyayangi pasangannya, apalagi sebagai seorang seniman hampir tidak mungkin tidak membawa perasaan cinta dalam karya-karyanya. 


Tapi lagu cinta Iwan Fals bukanlah lagu cinta kebanyakan ibarat yang sering kita dengarkan. Lagu cinta Iwan Fals kadang ‘nyeleneh’ dan memakai rangkaian kata yang tidak lazim. Beberapa lirik lagu cinta Iwan Fals bahkan hampir tidak masuk nalar untuk diaplikasikan sebagai rayuan cinta kepada pasangan. Namun itulah seorang Iwan Fals yang namanya dikenal sebagai penyanyi lagu-lagu bertema kritik. Tema lagu cinta ala Iwan Fals sebagian yakni tema cinta gaya jalanan yang tidak sekedar mengobral rayuan setinggi langit, tetapi berbicara mengalir apa adanya.Berikut ini beberapa diantaranya memuat rangkaian kata yang indah dan menjadi kalimat penuh makna:

 Kumpulan Kata Kata Iwan Fals Penuh Makna  Kumpulan Kata Kata Iwan Fals dan Gambar Kata Kata Iwan Fals  Penuh Makna Terbaru 2018

 Kata Kata Bijak Iwan Fals

Inilah nasib orang orang bawah Tidur berjajar membuat mimpi indah Bekerja terus bekerja Mencoba membalik nasib Ternyata susah
Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan..
Didepan istana minta keadilan Hanyalah akad membumbung tinggi Tuntutan mereka membentur baja Terus bekerja atau di PHK
Wangi bunga, hangat mentari Semua terang kurasakan asyik sekali Rasa benci, sakit hati Terbang menghilang, jauh pergi
Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang pendekar menjadi makhluk picisan...
Neraka bukanlah urusanmu, begitu pula nirwana belum tentu tempatmu....
Tulikan lah kedua telingaku. butakan lah kedua bola mataku. semoga ku tak mendengar dan melihat . . . . . . . Yang mungkin benar.
Mengapa bunga harus layu,setelah kumbang dapatkn madu. Mengapa kumbang harus ingkar,setelah bunga tak lagi mekar.
Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu niscaya kan datang, karang tajam sepintas seram,usah gentar bersatu terjang.
Gelombang cinta gelombang kesadaran Merobek langit yang mendung Menyongsong hari esok yang lebih baik
Para tentara jangan tembak teman kami, Kami tak berpengaruh untuk membayangkan semuanya
Kota yakni hutan belantara nalar berpengaruh dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita
Kita harus mulai bekerja, problem begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kau yakni kau saya yakni aku 

 Kata Kata Iwan Fals Penuh Makna

“Ada kau yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya nirwana tapi neraka terasa”.
(Cemburu – album Iwan Fals 50:50 2007)
“Hukum alam berjalan menggilas ludah, aturan Tuhan katakan “Sabar!”.
(Kemarau – uncassette)
“Yang niscaya hidup ini keras, tabahlah terimalah”.
(Joned – uncassette)
“Oh negeriku sayang berdiri kembali, jangan berkecil hati berdiri kembali”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga niscaya pulang”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban tragedi ini”.
(Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)
“Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”.
(Nyatakan Saja – uncassette)
“Usiamu tak lagi muda untuk terus jalan masuk terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk semoga dunia mengakuimu”.
(Merdeka – uncassette)
“Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”.
(Luka Lama – uncassette)
“Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang yang aneh perang”.
(Selamat Tinggal Ramadhan – uncassette)
“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”
(Puing – album Iwan Fals Sarjana Muda 1981)
Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa bergotong-royong kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)
Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album Iwan Fals Opini 1982)
Jalan masih teramat jauh, tidak mungkin berlabuh bila dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku - album Iwan Fals Sugali 1984)
“Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta - album Iwan Fals Sugali 1984)
“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu niscaya kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik - album Iwan Fals Sore Tugu Pancoran 1985)
“Aku tak sanggup berjanji, hanya bisa katakan saya cinta kau dikala ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah - album Iwan Fals Ethiopia 1986)
“Mengapa bunga harus layu?, sehabis kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, sehabis bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album Iwan Fals Ethiopia 1986)
“Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)
“Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari niscaya ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)
“Kota yakni hutan belantara nalar berpengaruh dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.
(Kota - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)
“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil usaha dengan jalan apa saja yang niscaya kita temukan”.
(Lancar - album Iwan Fals Lancar 1987)
“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat - album Iwan Fals Wakil Rakyat 1987)
“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga alasannya yakni uang”.
(Nak - album Iwan Fals 1910 1988)
“Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, hingga nanti hingga habis terjual harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli - album Iwan Fals 1910 1988)
“Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak bisa ku membalas, Ibu”.
(Ibu - album Iwan Fals 1910 1988)
“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara indera pendengaran kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam - album Iwan Fals 1910 1988)
“Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.
(Ada Lagi Yang Mati - album Iwan Fals 1910 1988)
“Hangatkan badan di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam - album Iwan Fals Mata Dewa 1989)
“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata saya sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona - album Iwan Fals Mata Dewa 1989)
“Oh ya! ya nasib, nasibmu terang bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu terang bukan takdirku”.
(Oh Ya! - album Iwan Fals Swami 1989)
“Wahai mitra hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Iwan Fals Swami 1989)
“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.
(Condet - album Swami 1989)
“Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”.
(Bongkar - album Iwan Fals Swami 1989)
“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.
(Bongkar - album Iwan Fals Swami 1989)
“Orang renta pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.
(Bongkar - album Iwan Fals Swami 1989)
“Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang pendekar menjadi makhluk picisan”.
(Rajawali - album Kantata Takwa 1990)
“Kesadaran yakni matahari, kesabaran yakni bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan usaha yakni pelaksanaan kata kata”.
(Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990)
“Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”.
(Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990)
“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”.
(Nocturno - album Kantata Takwa 1990)
“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, saya bernyanyi menjadi saksi”.
(Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)
“Ingatlah Tuhan yang menciptakan, Tuhan tempatku berpegang dan bertawakal, Tuhan maha tinggi dan maha esa, Tuhan maha lembut”.
(Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990)
“Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”.
(Gelisah - album Kantata Takwa 1990)
“Bagaimanapun saya harus kembali, walau berat saya rasa kau mengerti”.
(Air Mata - album Kantata Takwa 1990)
“Alam semesta mendapatkan perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”.
(Untuk Bram - album Iwan Fals Cikal 1991)
“Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”.
(Pulang Kerja - album Iwan Fals Cikal 1991)
“Dimana kehidupan disitulah jawaban”.
(Alam Malam - album Iwan Fals Cikal 1991)
“Ada dan tak ada nyatanya ada”.
(Ada - album Iwan Fals Cikal 1991)
“Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi saya tetap berdiri”.
(Nyanyian Jiwa - album Swami Il 1991)
“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, saya tak mau mengingkari hati nurani”.
(Hio - album Swami Il 1991)
“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau saya tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti hingga wajah tak murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata - album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)
“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.
(Besar Dan Kecil - album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)
“Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, saya ingat mimpiku, saya ingat impian yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.
(Aku Disini - album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)
“Jalani hidup, tenang tenang tenanglah ibarat karang”.
(Lagu Satu - album Iwan Fals Hijau 1992)
“Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, alasannya yakni air mata kita yakni air kehidupan”.
(Lagu Dua - album Iwan Fals Hijau 1992)
“Kita harus mulai bekerja, problem begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kau yakni kau saya yakni aku”.
(Lagu Tiga - album Iwan Fals Hijau 1992)
“Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?”
(Lagu Empat- album Iwan Fals Hijau 1992)
“Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil simpulan kehidupan?”.
(Lagu Empat- album Iwan Fals Hijau 1992)
“Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”.
(Lagu Lima - album Iwan Fals Hijau 1992)
“Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami - album Dalbo 1993)
“Apa jadinya kalau verbal dihentikan bicara?, apa jadinya kalau mata dihentikan melihat?, apa jadinya kalau indera pendengaran dihentikan mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”.
(Hura Hura Huru Hara - album Dalbo 1993)
“Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”.
(Hua Ha Ha - album Dalbo 1993)
“Nyanyian sedih nyanyian suka, tarian sedih tarian suka, apakah ada bedanya?”
(Terminal – single 1994)
“Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”.
(Satu Satu – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
“Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
“Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”.
(Doa Dalam Sunyi – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
“Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik membisu saja”.
(Awang Awang – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
“Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”.
(Awang Awang – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
“Aku bukan ibarat nyamuk yang menghisap darahmu, saya insan yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”.
(Nasib Nyamuk – album Iwan Fals & Sawung Jabo Anak Wayang 1994)
“Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”.
(Oh – single 1995)
“Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”.
(Mata Hati – album Iwan Fals Mata Hati 1995)
“Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”.
(Lagu Pemanjat – album Iwan Fals Lagu Pemanjat 1996)
“Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan niscaya menuju gerbang baru”.
(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)
“Berani konsekuen membuktikan jantan”.
(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)
“Dengarlah bunyi bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”.
(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)
“Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”.
(Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)
“Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”.
(Di Ujung Abad - album Iwan Fals Suara Hati 2002)
“Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat tiba kemerdekaan kalau kita bisa menahan diri”.
(Dendam Damai - album Iwan Fals Suara Hati 2002)
“Berdoalah sambil berusaha, semoga hidup jadi tak sia-sia”.
(Doa - album Iwan Fals Suara Hati 2002
“Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”.
(Seperti Matahari - album Iwan Fals Suara Hati 2002)
“Memberi itu terangkan hati, ibarat matahari yang menyinari bumi”.
(Seperti Matahari - album Iwan Fals Suara Hati 2002)
“Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”.
(Politik Uang – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
“Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”.
(Para Tentara – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
“Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”.
(Mungkin – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
“Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian niscaya datang”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
“Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
“Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”.
(Manusia Setengah Dewa – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
“Di lumbung kita menabung, tiba paceklik kita tak bingung”.
(Desa – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
“Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”.
(Dan Orde Paling Baru – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”.
(Buktikan – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
“Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”.
(Asik Nggak Asik – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
“Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”.
(17 Juli 1996 – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
“Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”.
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006 - album Iwan Fals Keseimbangan 2010)
“Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”.
(Haruskah Pergi – 2006 - Iwan Fals & Indra Lesmana)
“Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal usang pergi soal gres datang”.
(Selancar – 2006 - Iwan Fals & Indra Lesmana)
“Jaman berubah sikap tak berubah, orang berubah tingkah laris tak berubah”.
(Rubah – album Iwan Fals 50:50 2007)
“Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”.
(Pulanglah – album Iwan Fals 50:50 2007)
“Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”.
(KaSaCiMa – album Iwan Fals 50:50 2007)
“Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”.
(Ikan-Ikan – album Iwan Fals 50:50 2007)

Rayuan Cinta Ala Iwan Fals

Ingin kuludahi mukamu yang cantik... Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik... Ingin kucongkel keluar indah matamu... Agar engkau tahu memang indah matamu...

Kuberikan padamu setangkai kembang pete... Tanda cinta abadi namun kere... Kuberikan untukmu sebuah kerikil akik... Tanda sayang batin yang tercekik...
Tak terasa seminggu... Rakus kulumat bibirmu... Tak terasa seminggu... Tak bosan kau minta itu.. 
Seperti biasa saya tak sanggup berjanji... Hanya bisa katakan saya cinta kau dikala ini... Entah esok hari... Entah lusa nanti... Entah...
Wajah cukup tidak mengecewakan sanggup poin enam... Kalau nona berjalan rembulan pun padam...
Buku ini saya pinjam... Kan kutulis sajak indah... Hanya untukmu seorang... Tentang mimpi mimpi malam
Oh oh ya andaikata dana perang buat diriku... Tentu kau mau singgah bukan cuma tersenyum.
Tak saya pungkiri saya suka wanita... Sebab saya laki laki masa suka pria...

Gambar Kata Kata Iwan Fals 

Kumpulan Kata Kata Iwan Fals Penuh Makna  Kumpulan Kata Kata Iwan Fals dan Gambar Kata Kata Iwan Fals  Penuh Makna Terbaru 2018
Kumpulan Kata Kata Iwan Fals Penuh Makna  Kumpulan Kata Kata Iwan Fals dan Gambar Kata Kata Iwan Fals  Penuh Makna Terbaru 2018

Kumpulan Kata Kata Iwan Fals Penuh Makna  Kumpulan Kata Kata Iwan Fals dan Gambar Kata Kata Iwan Fals  Penuh Makna Terbaru 2018

Kumpulan Kata Kata Iwan Fals Penuh Makna  Kumpulan Kata Kata Iwan Fals dan Gambar Kata Kata Iwan Fals  Penuh Makna Terbaru 2018
Kumpulan Kata Kata Iwan Fals Penuh Makna  Kumpulan Kata Kata Iwan Fals dan Gambar Kata Kata Iwan Fals  Penuh Makna Terbaru 2018
Kumpulan Kata Kata Iwan Fals Penuh Makna  Kumpulan Kata Kata Iwan Fals dan Gambar Kata Kata Iwan Fals  Penuh Makna Terbaru 2018

 Baca Juga :
Demikianlah isu yang sanggup admin sampaikan mengenai kata kata iwan fals, semoga bermanfaat bagi teman fals mania ketika ingin membuat status Fb dan ketika merayu seorang kekasihnya..

No comments:

Post a Comment